2.2.1. MATERI KULIAH
2.2.1.1. Membaca Materi kuliah
Sekali Lagi Mengenai Sebaran Frekuensi dan Mengenai Excel
Kita mendengar istilah sebaran dalam bahasa sehari-hari. Dalam bahasa sehari-hari, istilah sebaran mempunyai sekurang-kurangnya dua arti: (1) posisi seseorang atau sesuatu di suatu wilayah atau di permukaan bumi, misalnya sebaran tempat tinggal mahasiswa Statistika Terapan AGT4 di kota Kupang, dan (2) hasil proses penyebaran, misalnya sebaran sampah yang dihanyutkan oleh banjir setelah banjir reda. Namun dalam statistika, sebaran mempunyai makna yang agak berbeda. Dalam statistika sebaran berarti bagaimana frekuensi nilai data tertentu berbeda-beda untuk setiap nilai data. Misalnya kita mempunyai data dengan nilai 1, 3, dan 4, yang masing-masing berjumlah 3, 5, dan 2. Angka 3, 5, dan 2 merupakan frekuensi masing-masing bagi data bernilai 1, 3, dan 4. Sebaran frekuensi dalam hal ini berarti mencantumkan nilai frekuensi 3, 5, dan 2 untuk data dengan nilai 1, 3, dan empat dalam bentuk tabel atau dalam bentuk grafik.
Lalu untuk apa kita perlu belajar mengenai mengorganisasikan data sebagai sebaran frekuensi? Pertama, untuk mengantisipasi melakukan perhitungan statistik selanjutnya, seperti perhitungan rerata, simpangan baku, dan sebagainya, yang dapat dilakukan dengan cera berbeda untuk data yang diketahui sebaran frekuensinya. Kedua, dan ini yang sangat penting, sebagai dasar untuk melakukan analisis statistika inferensial, yaitu penggunaan statistika untuk mengambil kesimpulan dalam ketidakpastian. Penggunaan statistika untuk pengambilan kesimpulan seperti ini mengasumsikan bahwa data yang kita gunakan sebagai dasar pengambilan kesimpulan bersebaran frekuensi dengan pola tertentu. Jika data yang kita gunakan sebagai dasar pengambilan kesimpulan ternyata tidak memenuhi ketentuan tersebut maka kesimpulan yang kita ambil dengan sendirinya akan salah.
Selanjutnya mengapa harus menggunakan program aplikasi Excel? Bukankah Excel bukan program aplikasi statistika? Benar sekali, Exel bukanlah program aplikasi statistika, melainkan program aplikasi tabel lajur. Hanya saja, untuk melakukan analisis statistika sederhana, Excel juga bisa kita gunakan. Asalkan kita tahu cara menggunakannya. Lagipula, Excel adalah bagian dari program aplikasi perkatoran yang digunakan sangat luas di Indonesia. Dengan menggunakan Excel dalam mengerjakan analisis statistika sederhana berarti akan membuat kita menjadi semakin mengenal Excel sekaligus semakin piawai menggunakannya. Setelah tamat nanti dan bekerja di instansi pemerintah maupun swasta, Anda tidak akan mempermalukan diri sendiri dan tidak mempermalukan almamater. Di luar sana, hanya sedikit orang yang bertanya, apakah Anda tahu menggunakan Minitab, SPSS, SAS/Stat, atau R. Jauh lebih banyak yang bertanya, apakah Anda bisa menggunakan Excel. Anda akan mempelajari program aplikasi analisis statistika ini dari dosen yang akan melanjutkan mengajar mata kuliah ini atau dsri dosen yang mengajar mata kuliah lainnya. Atau, jika pun tidak, Anda bisa belajar sendiri. Kalau Anda punya kemampuan keras, pasti bisa.
Membuat Sebaran Frekuensi dalam Bentuk Grafik dengan Menggunakan Aplikasi Excel
Untuk belajar membuat sebaran frekuensi dalam bentuk grafik dengan menggunakan Excel, mari kita gunakan data padat populasi gulma yang sudah pernah kita gunakan sebelumnya. Sebelum melanjutkan silahkan unduh datanya dan simpan di dalam komputer Anda. Jika tidak mempunyai komputer sendiri, silahkan simpan pada layanan penyimpanan file daring, misalnya pada Google Drive, Microsoft OneDrive, Mega, atau layanan lainnya, yang menyediakannya secara gratis sampai kapasitas maksimal tertentu.
Membuat grafik dalam program aplikasi Excel dapat kita lakukan dengan memblok data dan judul kolom data lalu memilih jenis chart dengan mengklik menu Insert lalu memilih tipe chart yang tepat untuk membuat grafik sebaran frekuensi. Tipe chart yang tepat adalah:
- Column chart atau Bar chart untuk membuat grafiik sebaran frekuensi data diskret, yaitu data yang tidak bisa bernilai pecahan seperti data populasi gulma, data jumlah mahasiswa, dsb.
- Line Chart atau Scatter (X-Y) Chart untuk membuat grafik sebaran frekuensi data kontinyu, yaitu data yang bisa bernilai pecahan, seperti data tinggi badan mahasiswa, berat badan mahasiswa, dsb.
Karena data yang kita gunakan untuk berlatih membuat sebaran frekuensi dalam bentuk grafik adalah data populasi gulma yang merupakan data diskret, maka membuat sebaran frekuensi dalam bentuk grafik dengan menggunakan colum chart atau bar chart. Kapan kita menggunakan column chart dan kapan menggunakan bar chart? Keduanya sebenarnya sama saja, bisa memilih yang mana kita suka. Namun sebaiknya kita gunakan column char kalau nama satuan data yang kita akan gunakan sebagai label frekuensi tidak merupakan nama yang panjang. Jika nama satuan data yang kita gunakan sebagai label ternyata panjang, sebaiknya kita pilih bar chart agar nama label tidak saling menumpuk. Oleh karena kedua bentuk chart ini sebenarnya sama, yaitu sama-sama berbentuk batang (bar) maka keduanya juga biasa disebut bar chart (grafik batang).
Sebelum mulai belajar membuat colum chart dan bar chart dengan menggunakan data contoh, silahkan terlebih dahulu pelajari How to make a bar chart dari How-to Geek dan Cara Membuat Diagram Batang Excel (Bar Chart) dari Computer 1001. Kedua cara ini mungkin dilakukan dengan menggunakan Excel versi yang berbeda. Namun pada dasarnya langkah-langkahnya kurang lebih sama. Pelajari langkah demi langkah, termasuk langkah-langkah mengedit chart yang sudah dibuat, sampai benar-benar mengerti. Setelah itu coba praktikkan dengan menggunakan data yang digunakan pada kedua halaman situs tersebut, apakah sudah bisa menghasilkan chart sebagaimana yang dicontohkan. Anda sudah harus mencoba melakukan kedua contoh di atas sebelum melaksanakan kuliah untuk membandingkan dengan cara yang diberikan sebagai contoh pada materi kuliah ini.
Sekarang mari kita belajar membuat column chart dengan menggunakan data contoh. Sebelum memulai, silahkan terlebih dahulu unduh data contoh (klik untuk mengunduh data dan pelajari cara penggunaannya untuk membuat column chart sebelum melaksanakan kuliah ini) dan simpan dalam folder pada komputer masing-masing. Membuat grafik yang dapat dibuat langsung dengan menggunakan Excel sebenarnya dapat kita lakukan dengan sangat mudah, tetapi grafik yang dihasilkan belum tampil rapi dan belum lengkap. Untuk merapikan dan melengkapi tampilan grafik, jita perlu mengedit grafik yang selesai kita buat. Mari kita mulai membuat grafik column chart dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Blok kolom dan baris A5:B20
- Klik menu Insert>Chart, pilih char 2-D Column
- Klik menu Design>Select Data, hapus tanda cek di dalam kotak Data Individu. Tanda cek ini perlu kita hapus agar yang ditampilkan dalam hrafik hanya data frekuensi, sedangkan data individu digunakan sebagai sumbu horizontal.
Menggunakan hanya tiga langkah di atas maka kita memperoleh grafik column chart sebaran frekuensi data individu padat populasi gulma sebagaimana pada Gambar 2.2.1.
Gambar 2.2.1. Grafik column chart sebaran frekuensi data individu padat populasi gulma sebelum diedit |
Sebagaimana tampak pada Gambar 2.2.1, grafik column char yang kita peroleh belum rapi dan belum lengkap. Grafik belum rapi karena di atas dan di bawah grafik terdapat tulisan Frekuensi yang mengganggu, jarak antar batang terlalu longgar, dan ukuran grafik terlalu besar. Grafik belum mengkap karena belum mempunyai nama sumbu horizontal dan nama sumbu vertikal dan juga mempunyai grid vertikal. Oleh karena itu kita perlu melakukan pengeditan untuk merapikan dan melengkapi grafik column chart yang sudah kita buat. Langkah-langkah pengeditan dasar yang perlu kita lakukan adalah sebagai berikut:
- Hapus keterangan Frekuensi di bawah dan di atas grafik dengan mengklik dan menekan tombol Delete
- Letakan kursor tetikus pada sudut kanan bawah grafil lalu geser ke arah sudut kanan atas untuk memperkecil ukuran grafik.
- Klik kanan batang mana saja, pada menu yang tampil pilih menu Format Data Series lalu ubah nilai Series overlap menjadi 0 dan nilai Gap width menjadi 25
- Menambahkan keterangan sumbu horizontal: Klik angka nilai PMG pada sumbu horizontal lalu klik menu Design>Add chart elements>Axis titles>Primary horizontal axis, lalu ketik "PMG" (tanpa tanda petik) sebagai nama sumbu horizontal di dalam kotak yang tersedia
- Menambahkan keterangan sumbu vertikal: Klik angka nilai frekuensi data pada sumbu vertikal lalu klik menu Design>Add chart elements>Axis titles>Primary verical axis, lalu ketik "Frekuensi PMG" sebagai nama sumbu vertikal di dalam kotak yang tersedia
- Menambahkan garis grid vertikal: Klik kanan nilai FMG pada sumbu horizontal lalu pilih Add Major gridlines
- Mengubah warna batang: Klik batang mana saja, lalu pilih Format data series, klik ikon Fill and Lines>Fill, klik bulatan Solid fill, pilih warna sesuai keinginan
Dengan melakukan pengeditan dasar sebagaimana siuraikan pada langkah-langkah di atas kita dapat memperoleh grafik yang lebih rapi dan lebih lengkap sebagaimana tampak pada Gambar 2.2.2:
Gambar 2.2.2. Grafik column chart sebaran frekuensi data individu padat populasi gulma sebelum diedit |
Sebagaimana tampak pada Gambar 2.2.2 di atas, setelah diedit kita memperoleh grafik yang lebih rapi dan dengan warna yang kita inginkan. Pengeditan yang telah kita lakukan sebenarnya baru merupakan pengeditan dasar. Kita dapat melakukan pengeditan lanjutan misalnya untuk mempertebal garis sumbu X dan sumbu Y, mengubah garis grid menjadi putus-putus, mencantumkan angka data pada ujung setiap balok, dan sebagainya. Silahkan cari bagaimana cara melakukan pengeditan lanjutan tersebut agar grafik yang kita hasilkan menjadi lebih indah dan lebih lengkap lagi.
Membuat grafik sebaran frekuensi data kontinyu dilakukan dengan menggunakan tipe grafik line chart atau scatter X-Y chart. Sebagai contoh kita akan menggunakan data sebaran frekuensi individu tinggi badan yang sudah kita gunakan untuk membuat tabel sebaran frekuensi dengan fungsi FREQUENCY pada materi kuliah 2.1. Pada prinsipnya, untuk membuat sebaran frekuensi dalam bentuk grafik untuk data kontinyu kita lakukan dengan langkah-langkah yang sama dengan membuat sebaran frekuensi dalam bentuk grafik untuk data diskret. Bedanya hanya pada pilihan jenis chart yang kita harus gunakan. Untuk data dikret kita menggunakan colum chart atau bar chart, sedangkan untuk data kontinyu kita menggunakan line chart atau scatter X-Y chart. Silahkan coba kerjakan sendiri dengan menggunakan data tinggi badan mahasiswa yang kita gunakan untuk membuat tabel sebaran frekuensi dengan fungsi FREQUENCY pada materi kuliah 2.1. Jika Anda melakukannya dengan benar maka Anda akan memperoleh sebaran frekuensi data kontinyu dalam bentuk grafik sebagaimana pada Gambar 2.2.3.
Gambar 2.2.3. Grafik Line Cgart Sebaran Frekuensi Data Individu Tinggi Badan sebelum diedit (kiri) dan setelah diedit (kanan) |
Membuat grafik sebaran frekuensi data juga dapat Anda lakukan dengan menggunakan add-in Data Analysis ToolPak yang mudah-mudahan sudah Anda pasang. Jika belum memasang add-in tersebut, silahkan pasang dengan mengikuti panduan dan jika sudah memasang silahkan mengunduh data untuk berlatih membuat grafik sebaran frekuensi dengan menggunakan pilihan analisis data Histogram pada menu Data Analysis yang ditambahkan pada pita menu Excel setelah memasang add-in tersebut. Tolong berlatih sendiri membuat grafik sebaran frekuensi dengan menggunakan pilihan analisis data Histogram pada menu Data Analysis tersebut dengan mengikuti panduan yang disediakan.
Kemampuan membuat grafik dengan baik sangat diperlukan bukan hanya dalam mata kuliah statistika terapan ini, melainkan dalam melakukan penulisan ilmiah, termasuk ketika menyusun skripsi nanti. Oleh karena itu, saya minta tolong agar mulai sekarang terus berlatih membuat grafik sehingga pada saat menyusun skripsi nanti jangan mempermalukan dosen mata kuliah Statistika Terapan, seakan-akan belum mengajarkan cara membuat grafik yang benar. Kesalahan yang dilakukan oleh orang dalam menggunakan grafik dengan menggunakan Excel untuk menyajikan data adalah sebagai berikut:
- Memilih tipe grafik yang salah untuk menyajikan data diskret (clumn atau bar chart) dan data kontinyu (line atau scatther X-Y Chart) atau untuk menyajikan data mengenai keadaan (clumn atau bar chart) dan data mengenai perkembangan (line atau scatther X-Y Chart)
- Menyajikan bagitu saja grafik yang dihasilkan tanpa melakukan pengeditan sehingga grafik yang dihasilkan kurang rapi dan kurang lengkap.
- Menyajikan data dalam bentuk grafik dan dalam bentuk tabel sekaligus, padahal seharusnya dipilih salah satu.
Mudah-mudahan ketika menyusun skripsi nanti, Anda masih ingat kestiga kesalahan tersebut di atas dan tidak mengulanginya.
Memeriksa Bentuk Grafik Sebaran Frekuensi Data
Setelah selesai membuat grafik sebaran frekuensi data individu maupun data kisaran, baik untuk data diskret dengan menggunakan colum chart atau bar chart untuk data diskret maupun dengan menggunakan line chart atau scatter X-Y chart untuk data kontinyu, kita bisa memeriksa grafikyang kita peroleh untuk melihat bentuk grafik:
- Dalam hal simetri antara bagian kiri dan bagian kanan grafik, apakah condong ke arah kanan atau ke arah kiri, dalam statistika dikenal sebagai kecondongan atau kemencengan (skewness)
- Dalam hal perbandingan tinggi dan lebar grafik, apakah tinggi grafik berukuran lebih besar daripada lebar grafik, dalam statistika dikenal sebagai keruncingan (kurtosis).
Untuk lebih mudah memahami apa itu kemencengan dan keruncingan grafik sebaran frekuensi, silahkan perhatikan grafik sebaran frekuensi data kontinyu pada Gambar 2.2.4.
Grambar 2.2.4. Grafik Line Chart untuk menunjukkan kemencengan (skewness) dan keruncingan (kurtosis) |
Setelah memeriksa Gambar 2.2.4 maka kita dapat menyimpulkan berkaitan dengan bentuk grafik sebagai berikut:
- Gambar kiri (kemencengan): grafik warna biru disebut grafik sebaran frekuensi data kontinyu berbentuk menceng secara positif (positively skewed) atau menceng kanan (right skewewd) dan grafik warna merah disebut grafik sebaran frekuensi data kontinyu berbentuk menceng secara negatif (negatively skewed) atau menceng kiri (left skewed)
- Gambar kanan (keruncingan): grafik warna biru disebut grafik sebaran frekuensi data kontinyu berbentuk runcing negatif (negative kurtosis) atau platikutik (platykuric) dan grafik warna merah disebut grafik sebaran data kontinyu berbentuk runcing positif (positive kurtosis) atau leptokutic (leptokurtic).
- Gambar kiri dan kanan: grafik warna hijau disebut grafik sebaran frekuensi data kontinyu berbentuk normal
Pemahaman mengenai bentuk grafik sebaran frekuensi data sangat penting dalam statistika sebab analisis statistika sebagai dasar pengambilan keputusan terhadap data pada umumnya didasarkan pada asumsi bahwa data mempunyai sebaran frekuensi normal. Uraian mengenai distribusi normal dan bentuk distribusi lainnya akan diberikan lebih mendalam pada pohok bahasan yang menguraikan mengenai peluang (probability) dan sebaraf peluang (probability distribution).
2.2.1.2. Mengunduh dan Membaca Pustaka
Materi kuliah yang Anda baca ini hanyalah semacam panduan mengenai bagaimana seharusnya Anda mempelajari materi kuliah ini. Untuk mempelajari materi kuliah ini lebih lanjut, Anda perlu membaca pustaka sebagai berikut:
- Buku Teks: Bowen (2022) Chapter 2 Graph dan Common Distribution Shapes, Schmuller (2016) Part I Chapter 3.
- Website: Descriptive Statistic: Symmetric and Asymmetric Distributions, LibreTexts Statistics: 1.22 Creating a Bar Chart and Frequency Table in Excel
Silahkan mengklik halaman Pustaka Kuliah untuk mengakses dan mengunduh buku teks, mengakses perpustakaan daring dan mengunduh buku teks gratis, mengakses websites, dan mengakses artikel jurnal ilmiah.
2.2.1.3. Mengerjakan Kuiz Melaksanakan Kuliah
Kuiz akan diaktifkan pada hari Rabu, 20 September 2023, silahkan masuk kembali untuk mengerjakan kuiz.
2.2.2. PENDALAMAN MATERI KULIAH
2.2.2.1. Mendiskusikan dengan Cara Membagikan Materi Kuliah
Setelah membaca materi kuliah, silahkan bagikan materi kuliah melalui media sosial yang dimiliki disertai dengan mencantumkan status tertentu, misalnya "Saya sekarang baru tahu ternyata statistika terapan itu menyenangkan ... dst." Untuk membagikan lauar klik tombol Beranda dan kemudian klik tombol pembagian memalui media sosial dengan mengklik tombol media sosial yang tertera di sebelah kanan judul materi kuliah. Jika media sosial yang dimiliki tidak tersedia dalam ikon yang ditampilkan, klik ikon paling kanan untuk membuka ikon media sosial lainnya. Materi kuliah dibagikan paling lambat pada Senin, 25 September 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.
2.2.2.2. Mendiskusikan dengan Cara Menyampaikan dan/atau Menanggapi Komentar
Setelah membaca materi kuliah, silahkan buat minimal satu pertanyaan dan atau komentar mengenai materi kuliah. Buat pertanyaan secara langsung tanpa perlu didahului dengan selamat pagi, selamat siang, dsb., sebab belum tentu akan dibaca pada jam sesuai dengan ucapan selamat yang diberikan. Ketik pertanyaan atau komentar secara singkat tetapi jelas, misalnya "Mohon menjelaskan apa manfaat mempelajari statistika terapan". Pertanyaan dan/atau komentar diharapkan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya dan setiap mahasiswa wajib menanggapi minimal satu pertanyaan dan/atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Pertanyaan dan/atau komentar maupun tanggapannya disampaikan paling lambat pada Senin, 25 September 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.
2.2.2.1. Mengerjakan dan Melaporkan Projek
Untuk mempersiapkan mengerjakan projek menyusun proposal penelitian yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa, silahkan melakukan sebagai berikut:
- Silahkan unduh tabel data padat populasi gulma pada tanaman semusim tahun 2016 di Provinsi Manitoba, Kanada (klik setelah tautan aktif) dan simpan dengan menambahkan nama masing-masing pada bagian belakang nama file.
- Klik sheet FrekManual lalu lengkapi sel dengan warna hijau dengan jumlah jenis gulma yang mempunyai frekuensi 2, 3, 4, dan seterusnya dengan cara menghitung secara manual
- Klik sheet FrekFrequency lalu hitung frekuensi sebaran individu jenis gulma dengan menggunakan fungsi FREQUENCY pada kolom F5 sampai F49 dan sebaran frekuensi kisaran jenis gulma dengan mengggunakan fungsi yang sama pada sel F54 sampai F62. Baca kembali materi kuliah 2.1 untuk mempelajari cara menggunakan fungsi FEQUENCY untuk data sebaran individu dan data sebaran dalam kisaran.
- Salin tabel sebaran frekuensi individu dan sebaran frekuensi kisaran jenis gulma (hanya sebaran frekuensi) dari sheet FrekFrequency lalu tempel pada sheet FrekChart lalu buat grafik chart untuk data sebaran frekuensi individu dan sebaran frekuensi kisaran dengan memblok data dan kemudian mengklik menu Insert>Chart>Line or Area Chart dan pilih tipe chart 2D baris atas nomor 4 dari kiri.
- Salin tabel sebaran frekuensi individu dan sebaran frekuensi kisaran jenis gulma (hanya sebaran frekuensi) dari sheet FrekFrequency lalu tempel pada sheet FrekHistogram lalu buat grafik histogram untuk data sebaran frekuensi individu dan sebaran frekuensi kisaran dengan memblok data dan mengklik menu Insert>Chart>Column or Bar Chart dan pilih tipe chart 2D Column tipe paling kiri.
- Berdasarkan grafik sebaran frekuensi individu dan grafik sebaran frekuensi histogram, tentuk bentuk kemencengan dan bentuk keruncingan grafik yang diperoleh masing-masing untuk data sebaran frekuensi individu dan sebaran frekuensi kisaran.
Silahkan menggunakan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan 1-3 untuk mengerjakan Laporan Projek Kuliah paling lambat Senin, 25 September 2023 pukul 24.00 WITA. Tidak semua mahasiswa mengunggah data dengan benar sehingga untuk tugas ini digunakan data padat populasi gulma.
2.2.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH
- Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah paling lambat pada Rabu, 20 September 2022 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikan daftar hadir sudah ditandatangani;
- Menyampaikan Laporan Projek Kuliah dan Mengerjakan Tugas paling lambat pada Senin, 25 September 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah memasukkan, silahkan periksa untuk memastikan laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan tidak menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah akan ditetapkan sebagai tidak mengikuti perkuliahan.
***********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan pertama kali pada 3 September 2022, belum pernah diperbarui.
Diterbitkan pertama kali pada 3 September 2022, belum pernah diperbarui.
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.
Apa fungsi dari colum chart dan bar chraft dalam membuat sebaran frekunsi dalam bentuk grafik,dan dari keduanya mana yang lebih baik digunakan?
BalasHapus• fungsi dari colum chart dalam membuat sebaran frekunsi dalam bentuk grafik ialah digunakan untuk menunjukkan perbandingan data atau menunjukkan perubahan data dalam suatu periode waktu.
Hapus• Fungsi bar chart dalam membuat sebaran frekunsi dalam bentuk grafik,ialah digunakan untuk menampilkan informasi berupa frekuensi, persentase atau nilai statistik lain dari beberapa nilai kategorik dalam suatu variable serta berupa batang untuk masing-masing kategori dengan ketinggian berdasarkan nilai yang ingin ditampilkan.
dari keduanya yang lebih baik digunakan dalam membuat sebaran frekuensi ialah menggunakan colum chart yang cenderung memuat varian data yang berbeda dari bar chart biasa. Column chart memungkinkan kita memuat data nilai numerik yang memiliki rentang nilai seperti rentang penghasilan yang dapat divisualkan dalam format histogram. column chart sangat berguna untuk memuat data yang bersifat serial waktu seperti trend dan data distribusi seperti pada histogram.
Apabila excel bukan merupakan aplikasi statistika khusus, lantas aplikasi apa yang diperuntukan secara khusus untuk perhitungan statistika? Lalu mengapa tidak dianjurkan memakai aplikasi tersebut daripada excel?
BalasHapusApabila jika bukan Excell yang merupakan aplikasi statistika khusus, tentu ada juga aplikasi lain yang bisa menggantikan aplikasi Excell yang berkaitan dengan statistika, mislanya aplikasi SAS(Statistical Analysis System)
HapusKarena penggunaan SAS ini masih menggunakan coding untuk melakukan berbagai analisi. Sehingga mungkin akan terasa cukup sulit untuk kita sebagai pengguna barunya. Dengan demikian saya berpikir seperti yang kita ketahui bahwa penggunaan Excell untuk mengolahan data statistik sudah populer di kalangan siswa, mahasiswa dan badan pengurus data statistik . memiliki berbagai jenis rumus atau formula yang memudahkan efisiensi dan efektivitas kinerja kita dalam kegiatan apapun. Saat ini, microsoft excel telah didapuk sebagai software pengolah data terbaik di dunia.Dan untuk menggunakan apalikasi lain selain Excel saya berpikir tidak ada yang membatasinya karena tergantung dari kita pribadi.
Terdapat banyak aplikasi yang digunakan untuk mengolah data statistika, diantara nya SPSS merupakan singkatan dari Statistical Package for Social Science, Minitab adalah salah satu aplikasi Statistik yang mirip dengan excel dan bisa digunakan untuk analisa data yang cukup kompleks. Minitab dikembangkan oleh Barbara F. Ryan, Thomas A. Ryan, dan Brisbane L. Joiner pada tahun 1972 di Pennsylvania State University,LISREL adalah singkatan dari Linear Structural Relationship,Statistical Analysis System atau lebih populer kita sebut dengan SAS, adalah salah satu produk dari SAS Institute Inc,Eviews adalah singkatan dari Econometric Views. Namun yang paling populer digunakan untuk mengolah data statistika yaitu Microsoft Excel.Microsoft Excel adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengolah sebuah data melalui berbagai bentuk seperti menggunakan rumus, perhitungan dasar, pengolahan data, pembuatan tabel, pembuatan grafik hingga manajemen data. Maka tak heran lagi jika Excel menjadi salah satu aplikasi pilihan untuk mengolah data baik untuk keperluan Finance di sebuah perusahaan, pendidikan, bahkan usaha pribadi sekalipun. Pentingnya aplikasi Excel karena dapat mempermudah pekerjaan sehari-hari dalam menghitung dan mengolah data.Pemanfaatan Excel untuk pengelolaan data statistika yaitu untuk pengelolaan data berbasis statistik seperti mencari nilai tengah, rata-rata, varian dan pencarian nilai maksimum serta nilai minimum sebuah data dan lain sebagainya. Biasanya, hasil pengolahan data statistika divisualisasikan dalam bentuk diagram atau dalam bentuk lingkaran. Contoh penerapan riil-nya yaitu untuk membuat diagram hasil riset minat beli customer terhadap suatu produk.
HapusKeputusan untuk menggunakan Excel atau perangkat lunak statistik khusus tergantung pada kebutuhan Anda. Excel baik untuk analisis data umum dan tugas sehari-hari, sementara perangkat lunak statistik khusus lebih cocok untuk analisis yang lebih mendalam dan spesifik dalam bidang seperti penelitian ilmiah dan ilmu sosial.
HapusMengapa perlu menampilkan data dalam bentuk tabel grafik dan distribusi frekuensj?
BalasHapus1. Agar memudahkan pembaca dalam membandingkan set data.
Hapus2. Memudahkan dalam perhitungan ukuran rata-rata dan penyebaran data.
3. Memudahkan pembaca dalam menentukan bentuk distribusi data.
4. Memudahkan peneliti dalam menampilkan data dalam bentuk tabel dan grafik.
Agar semua orang atau pembaca dapat mengetahui perhitungan penyebaran data dan juga memudahkan dalam menentukan distribusi data dalam bentuk tabel Grafik
HapusAgar mudah dipahami oleh semua pihak, lebih mudah dibaca, dan makna yang tersampaikan dapat diserap dengan baik oleh sasarannya
HapusMengapa pemahaman tentang bentuk grafik sebaran frekuensi data sangat penting dalam statistika?
BalasHapuspemahaman tentang bentuk grafik sebaran frekuensi data sangat penting dalam statistika karena bentuk grafik tersebut akan memudahkan penyajian data lebih mudah di pahami oleh pembaca. Memahami bentuk grafik juga diharapkan agar kita mampu membaca dan menggunakan grafik sesuai fungsinya masing-masing.
HapusApa yang perlu diperhatikan agar terhindar dari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam membuat Grafik dengan menggunakan MS Exell?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJelaskan langkah-langkah membuat grafik column chart ?
BalasHapusLangkah-langkah dalam membuat grafik column chart sebagai berikut :
Hapus1 .Sorot data tabel yang akan dibuat grafik.
2 .Klik menu ribbon Insert.
3 .Klik Column pada pilihan Chart.
4 .Pilih salah satu grafik kolom yang disediakan (misalnya 3D column)
Dengan langkah-langkah demikian maka secara otomatis, akan tampil grafik di lembar kerja Excel anda.
Apa yang mempengaruhi sebaran frekuensi data sangat penting dalam statistika?
BalasHapusMengapa dalam colum chart atau bar chat dalam membuat grafik sebaran frekuensi data diskret tidak bisa bernilai pecahan?
BalasHapusDan mengapa dalam line chart atau sccatter(X-Y) chart untuk membuat grafik sebaran frekuensi data kontinyu bisa bernilai pecahan?
Karena sudah ditentukan kalau pembuatan grafik mempunyai dua tipe yaitu colum chart atau bar chart khusus untuk menyajikan data diskret (data yang tidak bisa bernilai pecahan)
BalasHapusSedangkan Line chart atau Scatter chart untuk sebaran frekuensi data kontinyu ( data yang bernilai pecahan)
Sehingga data yang kita olah menjadi sebuah grafik terlihat rapi
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusCara membuat histogram menggunakan menu data Analisis Toopak
BalasHapusSetelah Add-ins Analysis ToolPak aktif maka akan muncul toolbar Anlysis pada bagian menu bar Data. Tambahan itu berupa pilihan toolbar Data Analysis yang letaknya di area paling kanan toolbar. Dengan begitu Add-ins statistik ini sudah siap digunakan. Selanjutnya kita akan buat histogram sederhana menggunakan alat ini.
HapusLangkah langkah membuat histogram
1. Setelah data dan interval diketahui. Pilih menu bar bagian Data kemudian pilih tool bar Analysis dan klik Data Analysis maka akan muncul box Data Analysis.
2. Pada bagian Analysis Tools pilih Histogram kemudian klik OK maka akan muncul dialog box Histogram.
3. Pada dialog box Histogram isikan bagian Input Range dengan range nilai
4. Isikan juga Bin Range (interval histogram) dengan nilai interval yang sudah ditentukan pada sel misalnya $D$2:$D$7.
5. Kemudian pada Output Option centang bagian Output Range dan isikan dengan range atau sel yang diinginkan (jika ingin meletakkan hasil pengolahan histogram pada sheet yang sama). Namun jika ingin meletakkan histogram pada worksheet atau workbook maka centang pada bagian new worksheet atau new workbook.
6. Centang pada bagian Chart Output untuk memunculkan grafik histogram hasil pengolahan data tadi.
Apa saja macam-macam distribusi frekuensi
BalasHapusMacam macam distribusi frekuensi yaitu
Hapus1. Distribusi Frekuensi Biasa
2. Distribusi Frekuensi Relatif
3. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi Frekuensi Biasa.
HapusDistribusi Frekuensi Relatif.
Distribusi Frekuensi Kumulatif.
Mengapa Pemahaman mengenai bentuk grafik sebaran frekuensi data sangat penting dalam statistika?
BalasHapusPemahaman mengenai bentuk grafik sebaran frekuensi data sangat penting dalam statistika karena grafik sebaran frekuensi membantu dalam menggambarkan karakteristik utama dari kumpulan data.
HapusBagiamana cara Membuat grafik sebaran frekuensi data kontinyu?
BalasHapusApa yang membedakan grafik Sebaran Frekuensi Individu Chart dengan garfik Sebaran Frekuensi Individu Hisogram?
BalasHapusApakah ada kriteria tertentu dalam membuat grafik terutama grafik yang kita pilih?
BalasHapusapa kita perlu belajar mengenai mengorganisasikan data sebagai sebaran frekuensi?
BalasHapusTabel distribusi frekuensi dibuat agar data yang telah dikumpulkan dalam jumlah yang sangat banyak dapat disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik. Dengan kata lain, tabel distribusi frekuensi dibuat untuk menyederhanakan bentuk dan jumlah data sehingga ketika disajikan kepada para pembaca dapat dengan mudah dipahami atau dinilai.
Hapus2204060114
BalasHapusAgrotek 4
Apa itu sebaran frekuensi dalam statistik, dan mengapa penting untuk mengorganisasi data dalam bentuk ini?